Penggunaan tenaga
penjual dalam rangka perluasan daerah pemasaran seringkali kurang berhasil, hal
tersebut disebabkan :
-
Jarak tempuh yang cukup jauh
sehingga tidak efisien bagi salesman untuk menguasai daerah pemasaran yang
berada diluar jangkauannya
-
Perbedaan budaya antara kantor
pusat dengan kantor cabang yang tidak diakomodasi oleh manajemen
Apabila penggunaan
tenaga salesman, katalog tidak memberikan hasil yang diinginkan, maka
pembentukan organisasi pusat penjualan di beberapa daerah (kantor
perwakilan/agency atau kantor cabang /branch) merupakan alternatif yang paling
tepat sebagai sarana pencapaian tujuan pemasaran karena :
-
Konsumen dapat berkomunikasi
secara cepat dengan perusahaan, sehingga kendala yang menghambat dapat diatasi
secara cepat
-
Karyawan kantor perwakilan /
cabang biasanya direkrut dari daerah setempat yang menguasai budaya daerah
tersebut
AGENCY &
BRANCH DISTINGUISHED (PERBEDAAN ANTARA PERWAKILAN DENGAN CABANG)
Keterangan
|
Agency
|
Branch
|
1. Penjualan kepada pihak ketiga
dilaksanakan oleh
2. Persediaan barang dagangan
3. Syarat penjualan
4. Beban operasional & modal
kerja ditentukan
|
Kantor pusat
Tidak memiliki tetapi barang contoh / sample
Ditentukan Kantor pusat
KP dan tidak mengelola beban operasional kecuali kas
kecil
|
Cabang
Memiliki
Ditentukan Cabang
Cabang mengelola penjualan serta beban operasional
termasuk kas
|
OPERATIONS &
ACCOUNTING FOR AN AGENCY
Agency / kantor
perwakilan / agen merupakan organisasi penjualan didaerah yang berada dibawah
pengawasan langsung kantor pusat dalam membantu kelancaran pemasaran didaerah
tersebut.
Kegiatan operasional
perwakilan dibiayai dengan dana yang dikirim dari kantor pusat dan dikelola
dengan sistem dana kas kecil tetap (imprest fund). Agen tidak menyelenggarakan
akuntansi, namun hanya administrasi kas kecil yang mempertanggung-jawabkan dana
kas yang diberikan. Apabila dana kas kecil sudah melewati batas minimun, maka
agen/agency mengirimkan permintaan pengisian kembali kas kecil dengan dilampiri
oleh bukti2 pengeluaran.
Catatan akuntansi agen
dikelola oleh kantor pusat dengan dua alternative :
1.
Laba-rugi operasional agen
tidak terpisah (digabungkan) dengan kantor pusat (pendapatan & biaya agen
dicatat dalam perkiraan pendapatan & biaya kantor pusat ----- digabung dalam satu perkiraan sehingga
laba-rugi agen tidak dapat diketahui secara cepat)
2.
Laba-rugi agen terpisah dari
operasional kantor pusat dengan menyelenggarakan perkiraan kantor perwakilan /
agen (dicatat secara terpisah). Contoh :
-
Penjualan – agen Bandung
-
Harga pokok penjualan – agen
Bandung
-
Biaya gaji – agen Bandung
-
Biaya promosi – agen Bandung
-
Pengiriman barang dagang – agen
Bandung
-
Kas kecil – agen Bandung
-
Laba-rugi – agen Bandung
(ditutup keperkiraan ikhtisar laba-rugi kantor pusat)
Contoh
: PT. Bintang yang berkantor pusat di Jakarta mendirikan kantor perwakilan /
agen di kota Medan. Pembukuan transaksi agen dibukukan secara terpisah oleh
kantor pusat. Berikut transaksi selama bulan Maret 2002 sbb:
Agency Transaction
|
Home office books
|
March 1
Receipt of working fund from home office
|
Working fund – Medan agency .. 1.000
Cash ……………………………… 1.000
|
March 1 – 31
Orders submitted by agency, approved & filled by
home office
|
Account receivable
…………… 5.000
Sales –
Medan agency …………… 5.000
|
Collection by home office on agency sales
|
Cash
………………………….. 3.000
Account
receivable ………………. 3.000
|
Disbursements by home office on behalf of agency
|
Salaries & commissions expense-
Medan agency ………………… 250
Rent expense – Medan agency . 200
Advertising supplies–Medan ag. 450
Cash
………………………………. 450
|
March 31
Replenishment of working fund by home office, based on
paid expense vouchers submitted by the agency
|
Salaries & commissions expense-
Medan agency …………………
350
Misc. expense – Medan agency . 200
Cash
………………………………. 550
|
Entries summarizing agency transactions – data for
agency adjustments :
Cost of goods identified with agency sales $ 3.500.
Advertising supplies on hand, approximately 2/3 of
amount received
|
Cost of goods sold-Medan Ag. … 3.500
Merchandise
shipments-MA … … 3.500
Advert. Supplies exp – MA …… 150
Advert.
Supplies – Medan Ag. ……150
Sales – Medan agency ……… 5.000
Income –
Medan agency ………… 5.000
Income – Medan agency ……… 4.650
Cost of goods
sold – Medan ……… 3.500
Salaries
& Commissions exp –MA .. 600
Rent exp –
Medan Agency ………… 200
Advertising
supplies exp – MA …… 150
Misc. expense
– Medan agency ….. 200
Income – Medan Agency
……….. 350
Income
summary ………………… 350
|
OPERATIONS &
ACCOUNTING FOR BRANCHES
Meskipun suatu cabang
di-operasikan sebagai unit usaha yang terpisah (separate business unit) –
membuka rekening di bank, memiliki persediaan, melakukan pembelian dari luar,
menyelenggarakan pembukuan sendiri, namun tetap dibawah kendali kantor pusat,
tingkat kemandirian suatu cabang tergantung dari kebijakan kantor pusat
terutama dikaitkan dengan efektifitas & efisiensi serta pengendalian operasional.
Akuntansi antara kantor
pusat dan cabang dihubungkan dengan perkiraan silang (reciprocal accounts) sbb
:
Kantor
Pusat
|
Kantor
Cabang
|
Perkiraan “Branch”
Perkiraan “Shipment to
Branch”
Perkiraan “Pendapatan
Bunga”
|
Perkiraan “Home
Office”
Perkiraan “ Shipment
from HO”
Perkiraan “ Biaya
Bunga”
|
HO = Home Office
Pada akhir periode
kantor cabang menyusun laporan keuangan (financial statements) dan disampaikan
kepada kantor pusat, kemudian kantor pusat menyusun laporan gabungan (combined
financial statements) dengan meng-eliminasi perkiraan silang pada laporan
kertas kerja (working papers/work sheets).
Contoh : Dalam rangka
pengembangan daerah pemasaran di Jawa- Tengah pada tanggal 1 Oktober PT.
Sejahtera di Jakarta membentuk kantor cabang di kota Solo. Kantor pusat
membebani cabang Solo bunga atas investasi awal sebesar 6%. Pencatatan aktiva
tetap untuk Furniture & Fixture diselenggarakan di kantor pusat. Pembukuan
ditutup setiap akhir bulan. Berikut transaksi selam bulan Oktober 2002 :
Branch Trasactions
|
Home Office Books
|
Branch Books
|
October 1
(1) Receipt of cash from HO
|
Branch Solo …… …6.000
Cash ……………..…
6.000
|
Cash ……………… 6.000
Home Office
……… 6.000
|
(2) Receipt of merchandise from home office, billing at
cost
|
Branch Solo …….. 12.000
Shipment to
branch –
Solo ………………..
12.000
|
Shipment from HO .12.000
Home office
………. 12.000
|
(3) Purchase of F & F by branch for cash, the asset
to be carried on the HO books
|
Furniture & Fixtures
Branch Solo ……..
3.000
Branch Solo
……….. 3.000
|
Home office ……… 3.000
Cash ……………….
3.000
|
October 2 – 31
(4) (a) Sales on account
(b) Collections on account
|
-
|
Account Receivable . 6.500
Sales ……………….
6.500
Cash ………………. 3.500
Accounts
receivable . 3.500
|
(5) Payment of expenses
|
-
|
Salaries & Commissions
Expenses ………….
400
Rent expense
…….. 200
Miscelaneous exp …
150
Cash …………………
750
|
(6) Remittance to home office
|
Cash ……………... 2.000
Branch Solo
………. 2.000
|
Home Office ……..
2.000
Cash ………………..
2.000
|
(7) Branch charges submitted by home office :
(a) Insurance on branch assets ………………… 35
(b) Depreciation of F&F 50
(c) Taxes on branch asset 25
(d) Advertising ……….. 300
(e) Interest at 6% for one month on investment in
branch onOct 1, 18.000 90
|
Branch Solo ………
500
Prepaid
insurance …… 35
Acc. Depr
F&F Branch
Solo
…………………… 50
Taxes payable
……….. 25
Advertising
expense .. 300
Interest
income Branch
Solo ……………………
90
|
Insrance exp ………
35
Depr. Exp F&F …...
50
Taxes expense …..…
25
Advertising exp …..
300
Interest expense HO . 90
Home office
………… 500
|
(8) Adjusting & closing entries – data for branch
adjustments :
Merchandise
inventory Oct 31 ……………… 8.400
|
Branch Solo ….… 1.650
Branch Solo
Income. 1.650
Branch Solo income . 1.650
Income summary
…..1.650
|
Merch. Inventory .. 8.400
Income summary
…. 8.400
Sales
…………….. 6.500
Income
summary … 6.500
Income summary . 13.250
Shipments fr
HO … 12.000
Salaries &
commi–
Ssions expense
…….. 400
Rent expense
………. 200
Misc. expense
……… 150
Insurance
expesne … 35
Depr. Exp
F&F ……. 50
Taxes expense
……… 25
Advertising
expense . 300
Interest exp.
HO …… 90
Income summary … 1.650
Home office
……….. 1.650
|
Penyusunan laporan
keuangan gabungan (combined financial statements) PT. Sejahtera adalah sbb :
PT. SEJAHTERA
WORK SHEET FOR COMBINED BALANCE SHEET
OCTOBER 31, 2002
Home
Office
|
Branch
Solo
|
Eliminations
|
Consolidated B/S
|
||
Dr.
|
Cr.
|
||||
Cash
Accounts receivable
Merchandise inventory
Prepaid insurance
Branch Solo
Furniture & Fixtures, Home Office
Furniture & Fixtures, Branch Solo
|
6.250
18.000
30.000
150
15.150
14.000
3.000
|
3.750
3.000
8.400
|
15.150
|
10.000
21.000
38.400
150
14.000
3.000
|
|
86.550
|
15.150
|
86.550
|
|||
Acc. Depreciation – FF-HO
Acc. Depreciation – FF-Branch
Accounts payable
Taxes payable
Home office
Capital stock
Retained earnings
|
9.100
50
23.300
200
25.000
28.900
|
15.150
|
15.150
|
9.100
50
23.300
200
25.000
28.900
|
|
86.550
|
15.150
|
15.150
|
15.150
|
86.550
|
PT. SEJAHTERA
COMBINED BALANCE SHEET FOR HOME OFFICE & BRANCH
OCTOBER 31, 2002
Assets
|
Liabilities &
Stockholders’ Equity
|
||
Cash
Accounts receivable
Merch. Inventory
Prepaid insurance
Furniture & fixtures
Less Acc.
Depreciation
|
10.000
21.000
38.400
150
17.000
(9.150)
|
Accounts payable
Taxes payable
Capital stock
Retained earnings
|
23.300
200
25.000
28.900
|
Total Assets
|
77.400
|
Total Liabilities & SHE
|
77.400
|
PT. SEJAHTERA
WORK SHEET FOR COMBINED INCOME STATEMENT
FOR MONTH ENDED OCTOBER 31, 2002
Home
Office
|
Branch
Solo
|
Eliminations
|
Consolidated I/S
|
||
Dr.
|
Cr.
|
||||
Sales
|
24.000
|
6.500
|
30.500
|
||
Cost of goods sold :
-
Merchandise inventory Oct, 1
-
Purchases
-
Shipments from Home Office
|
38.000
16.000
|
12.000
|
12.000
|
38.000
16.000
|
|
-
Less shipments to branch Solo
|
54.000
12.000
|
12.000
|
54.000
|
||
-
Merchandise available for sale
-
Less merchandise inventory Oct. 31
|
42.000
30.000
|
12.000
8.400
|
54.000
38.400
|
||
Cost of goods sold
|
12.000
|
3.600
|
15.600
|
||
Gross profit
|
12.000
|
2.900
|
14.900
|
||
Expenses :
-
Salaries & commissions expense
-
Rent expense
-
Advertising expense
-
Depreciation expense – furn. & fixt.
-
Insurance expense
-
Taxes expense
-
Miscelaneous expense
|
1.900
1.000
800
400
250
150
1.450
|
400
200
300
50
35
25
150
|
2.300
1.200
1.100
450
285
175
1.600
|
||
Total expenses
|
5.950
|
1.160
|
7.110
|
||
Operating Income
Add interest income, Branch Solo
Deduct interest expense, HO
|
6.050
90
|
1.740
90
|
90
|
90
|
7.790
|
Net Income
|
6.140
|
1.650
|
12.090
|
12.090
|
7.790
|
PT. Sejahtera
Combined Income Statement for Home Office & Branch
For Month Ended October 31, 2002
Sales
|
30.500
|
|
Cost of goods sold :
-
Merchandise inventory, October 1
-
Purchases
|
38.000
16.000
|
|
-
Merchandise available for sale
-
Less merchandise inventory, October 31
|
54.000
38.400
|
15.600
|
Gross Profit
|
14.900
|
|
Expenses :
-
Salaries & commissions expense
-
Rent expense
-
Advertising expense
-
Depreciation expense – furniture & fixture
-
Insurance expense
-
Taxes expense
-
Miscelaneous expense
|
2.300
1.200
1.100
450
285
175
1.600
|
7.110
|
Net Income
|
7.790
|
Note : Sebelum kertas
kerja disusun, maka perkiraan-perkiraan reciprocal harus di rekonsiliasi.
HOME OFFICE AND BRANCH
RELATIONSHIPS – SPECIAL PROBLEMS
Ada 3 (tiga) masalah
khusus yang tidak dibahas dalam bab Hubungan antara kantor pusat & kantor
cabang sebelumnya dan membutuhkan perlakuan akuntansi yang khusus pula, yaitu :
1.
Transfer Kas Antar Cabang
(Interbranch Transfer of Cash)
2.
Transfer Barang Dagang Antar
Cabang (Interbranch Transfer of Merchandise)
3.
Transfer Barang Dagang ke
Cabang Dengan Harga Diatas / selain Dari Harga Pokok (Branch Billing At Amount
Other Than Cost)
INTERBRANCH TRANSFER OF
CASH
Transfer kas antar
cabang pada prinsipnya tidak diperbolehkan karena akan menyulitkan kantor pusat
dalam mengendalikan cabang – cabang yang dikendalikannya dari sudut internal
control. Namun ditinjau dari sudut efisiensi, maka transfer kas antar cabang
dapat dilakukan dengan syarat administrasi pembukuan transfer tersebut harus
melalui kantor pusat.
Contoh : PT. Angin
Mamiri yang berkantor pusat di Jakarta mempunyai cabang di Semarang (Smg) dan
Surabaya (Sby). Atas instruksi kantor pusat, cabang Semarang mengirim uang
tunai ke cabang Surabaya. Jurnal yang dibutuhkan adalah sbb :
Home Office
|
Branch Semarang
|
Branch Surabaya
|
Branch Sby ………. 1.000
Branch Smg
……….. 1.000
|
Home office …….
1.000
Cash ………………..
1.000
|
Cash …………....
1.000
Home office
………. 1.000
|
Note : setiap cabang
tidak boleh memiliki R/K ke cabang lain
INTERBRANCH TRANSFERS OF
MERCHANDISE
Transfer barang dagang
antar cabang pada dasarnya mempunyai perlakuan akuntansi yang sama dengan
transfer kas antar cabang, dimana setiap transfer harus melalui kantor pusat
pembukuannya. Disamping itu setiap cabang dibebani biaya angkut yang normal
(biaya angkut dari kantor pusat ke cabang yang menerima barang), setiap
kelebihan pembayaran biaya angkutan akibat transfer antar cabang dibebani ke
kantor pusat dengan perkiraan Biaya angkut transfer barang antar cabang “excess
freight on interbranch transfers of merchandise”
Contoh : PT. Jaya Sakti
yang berkantor pusat di Jakarta mengirimkan barang dagang ke cabang Semarang
dengan harga Rp 4.500,- dengan ongkos angkut Rp 600,-. Keesokan harinya kantor
pusat menginstruksikan cabang Semarang untuk mengirimkan barang yang diterimanya
kecabang Surabaya. Cabang Semarang membayar ongkos angkut ke Surabaya sebesar
Rp 450,-. Ongkos angkut normal Jakarta – Surabaya sebesar Rp 650,-. Selisih
biaya transportasi sebesar Rp 400,- dibebankan ke kantor pusat. Jurnal yang
dibutuhkan adalah sbb :
Home Office
|
Branch Semarang
|
Branch Surabaya
|
Branch Smg ………. 5.100
Shipment to
Smg …. 4.500
Cash
………………. 600
Shipment to Smg …. 4.500
Shipment to
Sby …… 4.500
Branch Sby ………
5.150
Excess freight inter –
Branch transfer
…. 400
Branch Smg
……….. 5.550
|
Shipment from HO .. 4.500
Freight in …………..
600
Home office
……….. 5.100
Home office ……….. 5.550
Shipment fr HO
…… 4.500
Freight in
………….. 600
Cash
……………….. 450
|
Shipment from HO ..4.500
Freight in …………..
650
Home office
………. 5.150
|
BRANCH
BILLING AT AMOUNTS OTHER THAN COST
Untuk
membiayai pengeluaran operasional dan investasi kantor cabang, maka biasanya
kantor pusat memfaktur barang yang dikirim ke cabang dengan harga diatas harga
pokok. Ada 2 metode dalam memfaktur cabang dengan harga diatas harga pokok :
1.
Harga Faktur dengan harga
arbitrase (Billing at an arbitrary rate above cost). Dalam metode ini harga
arbitrase biasanya ditentukan dengan menambah harga pokok dengan biaya yang
dikeluarkan oleh cabang untuk memperoleh barang dari pusat sampai ke konsumen.
2.
Harga faktur sesuai harga eceran (Billing at retail sales price).
Pada akhir periode
perkiraan unrealized intercompany inventory profit disesuaikan dengan realisasi
barang yang sudah dijual oleh cabang secara proporsional
Contoh : Barang dengan
harga pokok Rp 10.000,- difaktur ke cabang dengan harga Rp 12.000,- atau
20% diatas harga pokok. Pada akhir bulan
melaporkan laba sebesar Rp 5.000,- dan sisa persediaan yang berasal dari kantor
pusat sebesar Rp 8.400,-. Jurnal yang dibutuhkan adalah sbb :
Home office books
|
Branch books
|
Branch – Solo …………….
12.000
Shipment to
branch Solo …….. 10.000
Unrealized
intercompany in-
Ventory
profit …………………. 2.000
|
Shipment from HO ………… 12.000
Home office
…………………….. 12.000
|
Branch Solo ………………..
5.000
Branch Solo
income …………… 5.000
|
Income summary ……………
5.000
Home office
……………………. 5.000
|
Unrealized intercompany in-
Ventory profit ……………….. 600
Branch Solo
Income …………… 600
|
|
Branch Solo Income ………
5.600
Income
summary ………………. 5.600
|
Pada akhir periode ,
pada saat penyusunan kertas kerja / neraca lajur combined financial statements,
maka selisih unrealized harus di eliminasi sbb :
·
Untuk persediaan cabang yang
terlalu tinggi di-eliminasi dengan jurnal sbb :
Dr.
Unrealized intercompany inventory profit
… XXXXX
Cr. Merchandise inventory – at
beginning ……….. XXXXX
Dr.
Unrealized intercompany inventory profit ….
XXXXX
Cr. Shipment from home office
………………….. XXXXX
No comments:
Post a Comment